10 Pertanyaan Penting Bagi Yang Sulit Punya Anak

Ada 10 pertanyaan bagi pasangan yang sulit untuk mempunyai anak. Kamus Hamil akan mengulasnya untuk Anda.

Ada pasangan suami istri yang telah melakukan usaha-usaha untuk punya anak namun belum juga berhasil. Itu adalah keadaan yang tidaklah mudah untuk dihadapi. Namun bagaimanapun, yang paling penting adalah terus belajar dan berupaya tanpa kenal lelah sambil menikmati proses.

Salah satu upaya yang sangat baik dalam menghadapi situasi seperti ini, adalah melakukan introspeksi dengan mengajukan beberapa pertanyaan pada diri sendiri. Apakah saya sudah bersikap A atau telah melakukan B. Dari usaha menjawab pertanyaan tersebut, diharapkan kemudian lahir tindakan-tindakan baru atau upaya lama dengan metoda baru atau dengan kualitas dan kuantitas yang jauh lebih baik.

Jika Anda berdua adalah pasangan dengan keadaan seperti di atas, maka pertanyaan-pertanyaan berikut ini mungkin bisa sekedar menjadi pengingat, pembuka ide atau pembangkit semangat.

1. Apakah Sistem Reproduksi Anda Berdua Sudah Diperiksa?
Jika biaya untuk mengecek keadaan system reproduksi secara keseluruhan tidak menjadi masalah bagi anda berdua, maka tentu sangatlah logis untuk segera melakukannya. Lain halnya, jika kondisi keuangan Anda pas-pasan. Hal ini sangat penting karena hasil pemeriksaan ini bisa mendasari tindakan Anda yang lain.

Apakah sperma suami kualitas dan jumlahnya bagus untuk terjadinya pembuahan. Apakah rahim, tuba fallopi, indung telur, dan sel telur yang dihasilkan normal atau ada masalah? Dengan diperolehnya data hasil lab maka Anda bisa tahu apa saja yang harus dilakukan dan mengikuti apa yang disarankan dokter Anda.
Contoh 1: Sperma suami setelah diperiksa daya renangnya kurang baik, maka bisa dilakukan upaya seperti berhenti jika suami merokok, minum vitamin E, makan makanan yang kaya vit E, dll.
Contoh 2: Setelah diperiksa saluran indung telur istri ternyata ada sumbatan maka dokter mungkin menyarankan operasi laparoskopi.

2. Pahamkah Apa Itu Ketidaksuburan/Infertilitas dan Penyebabnya?
Dengan mengerti apa itu infertilitas dan faktor penyebabnya, maka Anda bisa paham mengapa Anda disarankan begini atau begitu oleh dokter atau orang lain. Karena, inti dari program untuk hamil adalah usaha untuk beralih dari ketidaksuburan ke posisi subur sampai terjadinya pembuahan dan kelahiran.

Anda bisa memperoleh informasi tentang hal ini dari media cetak, media elektronik, internet dan buku kesehatan khususnya yang membahas kehamilan seperti berbagai buku cara cepat hamil. Banyak sekali informasinya seperti di dunia maya, tinggal Anda memilah dan memilih bacaan yang bisa dipercaya.

Dari pengetahuan mengenai infertilitas ini, maka Anda bisa banyak melakukan berbagai upaya mandiri berdua untuk menurunkan atau menghilangkan faktor-faktor yang beresiko meningkatkan ketidaksuburan dan melakukan hal-hal yang bisa meningkatkan kesuburan.

Contoh: Kelebihan berat badan bisa meningkatkan infertilitas maka bila istri sangat gendut maka harus dimulai usaha untuk menurunkan berat badannya. Sepuluh persen saja penurunan berat badan, akan meningkatkan tingkat kesehatan seseorang termasuk peningkatan hormonal dari sistem reproduksi.

3. Tahukan Kapan Hari-hari Subur Istri?
Ada beberapa cara untuk menentukan kapan masa ovulasi istri di antaranya dengan sistem kalender dan pengukuran suhu basal tubuh. Dengan mengetahui hari-hari subur istri tiap bulannya, maka Anda berdua bisa memaksimalkannya untuk melakukan hubungan intim pada hari-hari tersebut, terutama malam hari sebelum tidur. Walaupun perhitungan bisa meleset.

4. Tahukah Bagaimana Cara Berhubungan Intim yang Efektif?
Efektif di sini maksudnya adalah yang bisa meningkatkan terjadinya pembuahan sel telur oleh sel sperma. Penelitian menunjukkan bahwa posisi yang terbaik untuk terjadinya fertilisasi adalah posisi biasa dimana suami berada di atas istri terutama saat klimaks terjadi.

Lakukan hubungan seksual dengan pemanasan terlebih dahulu. Paling bagus hubungan dilakukan malam hari sebelum tidur dan sperma suami dibiarkan berada di vagina istri tidak perlu dibersihkan sampai bangun pagi. Biarkan mereka berenang mencari sel telur.

5. Tenangkah Jiwa Anda Berdua?
Riset menunjukkan bahwa kondisi rohani dan psikologis yang tenang, kalem dan rileks meningkatkan imunitas seseorang dan kesehatan seseorang secara keseluruhan. Dengan demikian, diharapkan sistem reproduksi bekerja optimal mencapai pembuahan sampai tercapainya kelahiran bayi.

Apabila Anda terus bersikap tenang dan sabar dengan berbagai usaha yang dilakukan, maka tindakan Anda berdua akan penuh perhitungan dan hasilnya bisa efektif dibandingkan dalam keadaan sebaliknya.

6. Apakah Upaya yang Dikerjakan Sudah yang Terbaik?
Anda bisa mengukur sendiri, sejauh mana usaha yang dikerjakan, apakah sudah optimal sekemampuan Anda, atau baru sekedarnya saja atau setengah-setengah. Apakah tips agar cepat hamil, sudah secara optimal, fokus dan konsisten dipraktekkan? Apakah Anda rajin membaca, sehingga wawasan tentang kehamilan dan kesehatan secara umum meningkat?

7. Apakah Doa-nya Sudah Serius?
Ada kalanya kita berdoa hanya pada level doa yang tidak terlalu memohon dan belum yakin akan dikabul. Ini akan mempengaruhi doa, apakah akan dikabul atau tidak. Doa yang serius juga bisa mempengaruhi rohani kita menjadi tenang dan lebih bersemangat lagi.

8. Apa Sudah Siap Punya Anak dan Apa Tujuannya?
Kadangkala, niat kita punya anak adalah hanya ingin seperti orang lain atau ingin memilikinya saja. Tujuan punya anak adalah sebagai penerus keturunan, ada yang bisa membantu di masa tua dan bisa menjadi kebanggaan. Perlu ditanyakan pada diri Anda, apa tujuan saya punya anak sudah baik. Niatkan untuk beribadah.


Apabila Tuhan belum memberikan anak saat ini, tentu bolehlah berpikiran bahwa Anda dianggap belum siap. Maka, persiapkan jasmani dan ruhani untuk menyambutnya.

9. Apakah Komunikasi Antara Suami dan Istri Berjalan Baik?
Komunikasi yang bagus antar suami dan istri akan meningkatkan kesehatan dan mutu upaya yang dilakukan. Bisa dibayangkan, jika istri ingin melakukan perbaikan X, tapi karena tidak disampaikan dengan gamblang pada suami dan tidak terjadi kerjasama maka jelas hasilnya tidak akan optimal.

10. Apakah Anda Sabar, Fokus, Konsisten dan Berserah Diri?
Tugas kita adalah berikhtiar hasilnya Tuhan yang menentukan. Maka sikap-sikap positif seperti sabar, fokus, konsisten, optimis, tegar, berprasangka baik, selalu bersyukur dan menyerahkan hasilnya pada Tuhan adalah yang terpenting mendasari apa pun dalam kehidupan. Yakinlah, ada tujuan di balik apa yang terjadi.

Itulah beberapa pertanyaan, yang mungkin bisa Anda tanyakan pada diri Anda berdua untuk langkah ke depan yang makin tertata.

Ditulis oleh Yusep
Redaksi bukucaracepathamil

No comments:

Post a Comment